Dunia mengenal banyak ilmuwan muslim yang memberikan kontribusi besar pada peradaban manusia. Salah satu yang paling terkenal adalah Ibnu Sina, yang di Barat lebih dikenal dengan nama Avicenna. Ia adalah seorang polymath, sebutan untuk orang yang menguasai banyak bidang ilmu, yang jenius dan produktif di masanya.
Ibnu Sina lahir di Afsyahnah, dekat Bukhara, Uzbekistan pada tahun 980 M. Sejak muda, ia menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Ia menguasai ilmu logika, filsafat, matematika, dan fisika sebelum beranjak dewasa. Namun, minatnya yang terbesar terletak pada bidang kedokteran.
Ibnu Sina dianggap sebagai “Bapak Kedokteran Islam”. Ia mempelajari dan menyempurnakan ilmu kedokteran yang telah ada sebelumnya, serta memberikan kontribusi yang orisinal. Karyanya yang paling terkenal adalah “Al-Qanun fi al-Tibb” (Canon of Medicine), sebuah ensiklopedia medis yang komprehensif. Buku ini menjadi referensi utama di bidang kedokteran selama berabad-abad, baik di dunia Islam maupun Barat.
Dalam “Al-Qanun fi al-Tibb”, Ibnu Sina memaparkan berbagai macam topik, seperti anatomi, fisiologi, diagnosis penyakit, dan pengobatan. Ia juga menekankan pentingnya observasi dan pengalaman klinis dalam praktik kedokteran. Selain itu, Ibnu Sina juga dikenal dengan teorinya tentang “humor” (cairan tubuh) yang mendominasi tubuh manusia dan mempengaruhi kesehatan. Meskipun teori ini sudah tidak lagi digunakan dalam dunia medis modern, namun pada masanya, teori ini menjadi landasan penting dalam memahami kesehatan dan penyakit.
Ibnu Sina tidak hanya berjasa di bidang kedokteran. Ia juga menulis karya-karya penting dalam bidang filsafat, logika, dan psikologi. Ia banyak dipengaruhi oleh para filsuf Yunani kuno seperti Aristoteles, namun ia juga memberikan pemikiran orisinal dan berusaha memadukan filsafat dengan ilmu agama Islam.
Ibnu Sina meninggal dunia di Hamadan, Persia pada tahun 1037 M. Ia meninggalkan warisan intelektual yang sangat kaya dan berpengaruh. Karyanya tidak hanya dipelajari di dunia Islam, tetapi juga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan dipelajari di Eropa selama berabad-abad. Kontribusinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kedokteran, tidak dapat diabaikan.